Gadis Ketiga (Third Girl, 1966)


Kali ini detektif kita, Hercule Poirot, harus ngurusin ABG. Seorang gadis tiba-tiba muncul begitu saja di kantor Poirot, dan eh!, sejurus kemudian tanpa ba bi bu ngeloyor pergi. Usut punya usut, ternyata dia kecewa karena Poirot yang disangkanya muda dan tampan, ternyata seorag tua bangka. Beginilah novel ini dimulai.

Untunglah ada Adriane Oliver (sicempreng penulis novel detektif, sobat Poirot) menengahi. Dia kemudian minta Poirot menolong Norma, nama gadis itu. Karena ada kemungkinan dia terlibat pembunuhan, tidak hanya satu, tapi dua, dalam keadaan teler LSD - Lysergic acid diethylamide sejenis narkoba yang terbuat dari sari jamur yang tumbuh di tanaman gandum hitam dan biji-bijian. (Ingat ini Inggris 1966, The Beatles pernah memlesetkan LSD sebagai Lucy In the Sky with Diamond).

Semula memang seperti kriminal biasa dimana anak muda yang sakau telah dengan tidak sengaja melakukan pembunuhan. Namun penyelidikan lebih dalam di TKP menunjukan banyak ketidaksinkronan. Korban bernama David Baker yang diakui Norma baru saja dibunuhnya, secara medis dinyatakan telah tewas beberapa jam sebelumnya. Mereka memang sedang merajut jalinan cinta. 

Kalau bukan Norma, lalu siapa yang membunuh David? Ada lagi kabar, ternyata beberapa minggu sebelumnya, terjadi pembunuhan (atau bunuh diri?) seorang wanita yang bernama Louise Charpentier di tempat yang sama. Siapa Louise dan apa hubungannya dengan kasus ini. Poirot pun mulai bekerja.

Pada tahun-tahun itu di Inggris berkembang gaya hidup dimana gadis-gadis lajang menyewa apartemen sebagai tempat tinggal. Untuk menghemat biaya sewa biasanya mereka mengundang teman untuk berbagi kamar. Bila baru seorang, mereka mengundang gadis kedua, bila kamar telah berisi dua orang, mereka mengundang gadis ketiga.... (Third Girl). Dan Poirot mencurigai gadis ketiga di apartemen Norma. Dialah Frances Cary.

Ada yang spesial dari Frances Cary, gadis ketiga ini. Di kalangan penghuni apartemen dia dikenal sebagai pekerja seni yang kerap mengadakan pameran dan penjualan lukisan ke seluruh Eropa. Namun Frances mempunyai sisi lain.

Dia dapat mengubah diri dan penampilannya menjadi orang lain. Really? Frances sebagai orang yang sama adalah juga Mary Restarick, istri Andrew Restarick pengusaha yang kaya karena bisnis tambangnya di Afrika. Dan Andrew Restarick adalah ayah Norma.... 

Bagaimana mungkin seorang ibu tiri bergabung dengan anaknya, menggunakan identitas palsu pula...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peringkat Novel Agatha Christie

Saya benci pemeringkatan. Apalagi bila menyangkut penulis favorit Agatha Christie. Tetapi pemeringkatan menjadi keniscayaan - bukankah setiap pencipta agung mempunyai masterpiece? Dan mengenali sebuah masterpisece adalah tugas seorang reviewer. Maka saya menyematkan **** alias empat bintang untuk karya masterpiece, *** tiga bintang untuk karya 'out of the box', ** dua bintang untuk karya kategori bagus, dan satu bintang * untuk karya standar Agatha. Tentu saja ini subyektif, pendapat anda lebih benar. Klik di sini untuk melanjutkan.