Salah satu novel pembunuhan paling rumit dari Agatha Christie. Desa Chipping Cleghorn lagi-lagi digemparkan. Kali ini oleh sebuah iklan di Chipping Cleghorn Gazette. Isinya tentang rencana pembunuhan tadi. Maka pada 6.30 sore itu beberapa tetangga yang penasaran datang ke Little Paddock.
Saat tengah berkumpul menantikan acara 'main main' tersebut, tiba-tiba lampu padam. Sesosok pemuda tiba-tiba menerobos masuk sambil menghunus pistol. Dor...dor...dor. Sang pemuda tewas bersimbah darah. Iklan itu benar adanya. E-eh, aneh. Yang bawa pistol malah yang mati terbunuh...
Di saat kekagetan belum reda, Nona Bunner ditemukan tewas over dosis. Salah seorang tamu pada saat kejadian, Nona Murgatroyd, juga tewas dicekik di stasiun kereta. Tiga nyawa melayang sudah cukup bagi Jane Marple. Saatnya beraksi.
Ternyata ada seseorang yang tidak ingin identitasnya tersingkap. Teman-teman sepermainan dilibas. Satu demi satu dia melenyapkan orang orang yang mungkin mengenal identitas sebenarnya. Ah, juga demi mengamankan warisan di depan mata. Walau begitu, tekanan cerita sebenarnya kembali pada pengungkapan tragedi awal. Apa yang sebenarnya terjadi ketika acara 'main main' itu. Well, anda benar kalau berpikir cerita ini memang tipikal drama panggung ala Agatha.
Ada sekitar 20 karakter tokoh yang terlibat dalam novel ini (ck, ck, ck...). Bayangkan, anda harus mengingat satu persatu tokoh agar tidak kehilangan orientasi cerita. Meliputi orang-orang yang terlibat, orang-orang dari masa lalu, para polisi, hingga nama kucing. Kucing? kucing agak spesial karena bernama Tiglath Pileser, terinspirasi dari penggalian arkeologi raja Asiria oleh suaminya (ha, lucu). O ya, 'stok' polisi yang dipakai kali ini adalah Inspektur Craddock. Belum lagi plot cerita yang meliuk-liuk sampai akhir. Rupanya Agatha sedang dalam performa terbaik untuk menulis novel. Saya sarankan anda menyediakan aspirin kalau terasa ingin ongkek.
Kepikiran untuk menominasikan novel ini sebagai cerita Jane Marple terbaik.
Ada sekitar 20 karakter tokoh yang terlibat dalam novel ini (ck, ck, ck...). Bayangkan, anda harus mengingat satu persatu tokoh agar tidak kehilangan orientasi cerita. Meliputi orang-orang yang terlibat, orang-orang dari masa lalu, para polisi, hingga nama kucing. Kucing? kucing agak spesial karena bernama Tiglath Pileser, terinspirasi dari penggalian arkeologi raja Asiria oleh suaminya (ha, lucu). O ya, 'stok' polisi yang dipakai kali ini adalah Inspektur Craddock. Belum lagi plot cerita yang meliuk-liuk sampai akhir. Rupanya Agatha sedang dalam performa terbaik untuk menulis novel. Saya sarankan anda menyediakan aspirin kalau terasa ingin ongkek.
Kepikiran untuk menominasikan novel ini sebagai cerita Jane Marple terbaik.
kalo menurut saya, kereta 4:50 dari paddington lebih cocok disebut cerita terbaik jane marple...gak bosen dibaca berulangkali hehe..(pake jeda tentunya)
BalasHapusKoreksi gan namanya Rudi Scherz. Dan Miss Murgatroyd dibunuhnya bukan di stasiun, tapi rumahnya.
BalasHapus