Kereta 4:50 dari Paddington (4:50 From Paddington, 1957)


".....Saya yakin jarang sekali....orang benar-benar menyaksikan suatu pembunuhan. Biasanya hanya bukti-bukti yang tak langsung saja. Tapi dalam kasus ini, keadaannya sungguh luar biasa. Ada saksi mata terhadap suatu pembunuhan.... ( hal.355).

Elspeth McGillicuddy, perawan tua, adalah sahabat Jane Marple, perawan tua juga. Hari itu Elspeth hendak mengunjungi sahabatnya itu yang tinggal di desa St. Mary Mead. Dia naik kereta 4:50 dari Paddington. Dari kompatartmennya, dia memandang kereta di rel lain yang sedang bergerak sejajar dengan keretanya. Di gerbong kereta  itulah dia melihat seorang laki-kali sedang mencekik seorang wanita sampai mati. Serta merta saja, setelah sampai di St. Mary Mead, Elspeth bilang:

" Oh Jane !" serunya " Aku baru saja melihat pembunuhan ! " ( hal.18).

Tetapi yang mengherankan adalah baik pihak pengelola kereta, kepolisian setempat, dan koran-koran tidak ada yang memberitakan tentang terjadinya pembunuhan diatas sebuah kereta. Tidak ditemukan mayat korban pembunuhan, baik dalam keretanya sendiri, atau sepanjang rel jalur kereta. Jane dan sahabatnya itu disebut mengada-ada.

Jane Marple memang seorang perawan tua, yang tak punya sumber daya sebaik Hercule Poirot. Tetapi untuk militansi, jangan ditanya. Investigasinya akhirnya membawanya pada sebuah keluarga kaya raya, dinasti Crackkenthorpe. Emma Crackenthorpe, berencana menikah dengan dokter pribadi keluarganya. Sayang, sang dokter bermasalah.

Ada catatan kecil untuk novel ini. Bagaimana sikap sebenarnya Agatha Christie terhadap hukuman mati. Di saat sebagian besar masyarakat Eropa menentang praktek hukuman mati karena bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan manusia modern, Agatha memilih jalan yang berbeda :

.......Miss Marple mengakhiri pembicaraan dengan menampilkan ekspresi segeram-geramnya wajah wanita tua yang lembut, " mereka telah menghapus hukuman mati....." ( hal.359).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peringkat Novel Agatha Christie

Saya benci pemeringkatan. Apalagi bila menyangkut penulis favorit Agatha Christie. Tetapi pemeringkatan menjadi keniscayaan - bukankah setiap pencipta agung mempunyai masterpiece? Dan mengenali sebuah masterpisece adalah tugas seorang reviewer. Maka saya menyematkan **** alias empat bintang untuk karya masterpiece, *** tiga bintang untuk karya 'out of the box', ** dua bintang untuk karya kategori bagus, dan satu bintang * untuk karya standar Agatha. Tentu saja ini subyektif, pendapat anda lebih benar. Klik di sini untuk melanjutkan.