Bayangkan suasana Karibia. Pantai, nyiur melambai, angin tropis, iklimnya yang hangat, tempat orang-orang berduit menghabiskan liburan mereka. Jane Marple, perawan tua dari desa St. Mary Mead, berbakat jadi detektif, agaknya dipaksa keponakan tersayang Raymond West untuk pergi ke sana berhubung penyakit paru-paru yang dideritanya.
Dan di sanalah, bibi Jane sedang berbincang dengan Mayor Palgrave pensiunan tentara yang pernah bertugas di Kenya. Tepatnya di lobby hotel Golden Palm, yang dikelola suami istri Tim dan Molly kendall.
Entah karena hobby Jane yang menyukai kisah pembunuhan, atau Mayor Palggrave yang kacaletot menceritakan sebuah kisah pembunuhan. Sebuah modus pembunuhan yang dibuat seperti kasus bunuh diri. Sesumbar, sang Mayor bilang sempat memotret si pembunuh! Nampaknya perbincangan iseng-iseng itu telah mengusik seseorang. Tak lama kemudian Mayor Pelgrave terbunuh, disusul penghuni hotel lainnya, Victoria. Dua pembunuhan di sebuah hotel yang seharusnya menjadi surga para turis. lalu siapa yang membunuh dan kenapa?
Akhirnya pemicu pembunuhan muncul juga. Berupa desas-desus Esther Walters akan menerima hibah sebesar 50.000 pound dari Mr. Rafiel. Membuat si pembunuh kembali merencanakan aksinya, walaupun itu mesti membunuh istrinya sendiri! Dengan status bujang nantinya, bisa memuluskan jalan mendapatkan Esther pikirnya. Rencananya dengan mencekokkan narkoba yang bikin linglung. Tapi terjadi kesalahan membunuh. Malah Luky Dyson yang tewas. Si suami yang kalut karena salah membunuh bertindak cepat dengan membubuhkan racun ke dalam minuman sang istri. Ketika hendak diminum sang istri, Jane Marple berteriak: stooooopppp!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar