Misteri Sittaford (The Sittaford Mystery, 1931)

Saat itu musim salju di Desa Sittaford, Exhampton. Salju mencapai dua hingga tiga meter. Namun tak menghalangi warga di sekitar Sittaford House untuk memenuhi undangan tuan rumah Mrs. Willett untuk bermain bridge. Sittaford adalah rumah besar yang dikelilingi enam bungalo. Rupanya yang datang para penghuni bungalo itu. Seorang pensiunan Mayor, anak muda yang naga-naganya naksir sama putri tuan rumah, seorang tua kecil yang tertarik pada burung dan perkara kriminal, dan seorang yang tidak senang menonjolkan diri di lingkungan itu. 

Karena kekurangan pemain, rencana main bridge tiba-tiba diubah menjadi permainan... hmm, kalau di Indonesia mungkin dikenal dengan permainan jelangkung. Cuman, tidak ada tubuh dari kayu dan kepala dari batok kelapa. Yang digunakan adalah meja. Roh halus diundang, dan kemudian meja bergoyang-goyang. Komunikasi arwah dilakukan dengan ketukan-ketukan di meja. Banyak yang ditanyakan, namun tiba tiba arwah mengatakan bahwa Kapten Joseph Trevelyan telah mati dibunuh...

Kapten Trevelyan adalah pemilik sesungguhnya Sittaford House. Dia menyewakannya pada Mrs. Willett, mungkin tergiur uang sewa yang besar. Dia sendiri kemudian menyewa rumah di Exhampton, sekitar 9 kilometer dari Sittaford. Informasi dari roh yang mengatakan sang Kapten mati terbunuh mendorong sahabat dekatnya, Mayor Burnaby untuk bergegas menjenguk temannya itu. Dan ternyata benar adanya, sahabatnya meninggal akibat pukulan karung pasir.

Segera saja Exhampton menjadi geger dan menjadi pusat perhatian. Para wartawan berdatangan. Inspektur Narracott ditugasi meyelidiki kasusnya. Kasus makin menarik karena ternyata orang-orang di lingkungan Sitttaford menyimpan rahasia masing masing. Seorang keponakan ditahan karena berada di TKP pada saat kejadian. Eh, ditambah ada kasus narapidana melarikan diri dari penjara. Nampaknya ada kemungkinan semua orang terlibat. Trevelyan dikenal sebagai orang kaya, warisannya cukup menjadikan seorang menjadi gelap mata.

Tak ada Hercule Poirot. Maka Inspektur Narracott jadinya sibuk kesana kemari. Ada juga Emily Trefusis dan Charles Enderby sang wartawan yang melakukan penyelidikkan. Emily lebih karena keponakan yang ditawan adalah tunangannya, sedangkan Charles... yah, karena dia kan wartawan. 

Karena penyelidikkan yang dilakukan menemui jalan buntu, maka Mr. Rycroft yang ahli burung dan kriminal itu menggalang orang-orang untuk kembali ke lokasi asal dan memainkan jelangkung. Mungkin maksudnya mengundang roh untuk menanyakan siapa pelaku pembunuhan Kapten Trevelyan. Namun sebelum roh datang, Inspektur Narracott dan Emily datang dengan perintah penangkapan...

Behind The Story

Horeeee!!! untuk pertama kalinya saya berhasil menebak pembunuhnya. Tetap konsisten menuduh si A karena beberapa alasan. Berdasar pengalaman membaca novel Agatha (sudah 74... ) pembunuhan yang terjadi biasanya amat sederhana dan pembunuhnya adalah orang yang paling dekat/mungkin membunuh. Biasanya orang yang tidak mendapat perlakuan istimewa dari Agatha, alias tidak mempunyai masa lalu yang kelam. 

Cuman, yaaa.. permainan meja bergoyang alias jelangkung itu yang ngak bikin ngerti. Dari mana meja bisa bergoyang, tidak jelas. Kalau salah seorang yang melakukannya, orang orang yang semeja pasti pada tahu. Dan yang tidak masuk akal, masak sih ada orang yang terprovokasi dan rela berjalan 9 kilometer hanya untuk membuktikan omongan arwah nyasar... hmmm, ngak masuk akal.

Jadinya saya hanya menempatkan novel ini karya standar saja. kelebihan novel ini barangkali suasana yang dihadirkan. Saya suka dengan kondisi alam bersalju, langit gelap, dengan angin yang menderu deru. Mengingatkan pada kisah kisah Famous Five alian Lima Sekawan karya Enid Blyton, bacaan masa SD dulu.

... kita sendiri, yang yang tinggal di negeri ini, mendambakan matahari, iklim panas, dan pohon pohon nyiur yang melambai. Sedangkan orang orang yang tinggal di Australia atau Afrika selatan terpikat oleh keinginan untuk merayakan natal dengan cara kuno, dengan salju dan es... (hal.182) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Peringkat Novel Agatha Christie

Saya benci pemeringkatan. Apalagi bila menyangkut penulis favorit Agatha Christie. Tetapi pemeringkatan menjadi keniscayaan - bukankah setiap pencipta agung mempunyai masterpiece? Dan mengenali sebuah masterpisece adalah tugas seorang reviewer. Maka saya menyematkan **** alias empat bintang untuk karya masterpiece, *** tiga bintang untuk karya 'out of the box', ** dua bintang untuk karya kategori bagus, dan satu bintang * untuk karya standar Agatha. Tentu saja ini subyektif, pendapat anda lebih benar. Klik di sini untuk melanjutkan.